🌍
BimbinganIslam.com
Senin, 12 Jumādal Akhir 1437 H / 21 Maret 2016 M
👤
Ustadz Firanda Andirja, MA
📗
Kitābul Jāmi' | Bab Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak Buruk
🔊
Hadits 03| Berbahayanya Berbuat Zhalim (Bagian 1)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS01-FA-Bab04-H3-1
~~~~~~~~~~~~~~
BAHAYANYA BERBUAT ZHALIM (BAGIAN 1 DARI 3)
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
الحمد لله والصلاة والسلام
على رسول الله
Ikhwan dam akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Kita masih dalam bab Tarhib min Masawil Akhlak (Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak Buruk).
Kita masuk pada hadits yang ketiga.
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رضي
الله الهم قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله
عليه و سلم " اَلظُّلْمُ
ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ." مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ.
Dari Ibnu ‘Umar
radhiyallāhu anhuma ia berkata: Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam
bersabda:
“Kezhaliman ialah kegelapan-kegelapan (kegelapan yang
bertumpuk-tumpuk pada hari kiamat kelak.”
(Muttafaqun ‘alaih).
Hadits ini menjelaskan akan bahayanya berbuat zhalim.
Ada yang menafsirkan secara zhahir yaitu pada hari kiamat
kelak akan diberi cahaya oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla sebagaimana Allāh
isyaratkan dalam Al Qurān surat Al Hadid:
يَوْمَ
تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى نُورُهُمْ بَيْنَ
أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا
الْأَنْهَارُ
"Pada hari engkau melihat kaum mukminin dan mukminat
yang cahaya mereka bersinar di hadapan mereka dan di sebelah kanan mereka.
(Dikatakan kepada mereka), 'inilah kabar gembira kepada kalian, bagi kalian
surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai'."
(QS Al Hadid: 12)
Jadi pada hari kiamat kelak kaum mukminin diberi cahaya oleh
Allāh Subhānahu wa Ta'āla sehingga memudahkan langkah kaki mereka menuju surga.
Dalam surat At Tahrim Allāh juga berfirman:
نُورُهُمْ
يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ
يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ
لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ
شَيْءٍ قَدِيرٌ
"Cahaya mereka bersinar di hadapan mereka dan juga di
sebelah kanan mereka, mereka berkata, 'Ya Rab kami, sempurnakanlah cahaya kami.
Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu'."
(QS At Tahrim: 8)
Semakin sempurna cahaya maka maka semakin mudah mereka
berjalan meuju surga.
Adapun orang-orang yang berbuat zhalim, pada hari kiamat
kelak, Allāh akan memberikan kepada mereka kegelapan yang bertumpuk tumpuk
(zhulumat).
Allāh tidak mengatakan zhulman (satu kegelapan) tapi
menggunakan kalimat jamak, kegelapan yang bertumpuk-tumpuk (zhulumat).
Sehingga orang yang berbuat zhalim sulit untuk berjalan
karena berada dalam kegelapan, sehingga mereka sangat mudah untuk terjerumus ke
dalam lubang neraka Jahannam tanpa mereka sadari.
Tafsiran lain mengatakan bahwasannya yang dimaksud dengan
zhulumat pada hari kiamat adalah kesulitan yang sangat yang mereka hadapi pada
hari kiamat kelak karena mereka telah berbuat zhalim.
Ini sama dengan firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
مَنْ يُنَجِّيكُمْ مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ
وَالْبَحْرِ
"Siapakah yang bisa menyelamatkan kalian dari kegelapan
daratan dan lautan."
(QS Al An'am: 63)
Maksudnya adalah kesulitan yang dihadapi tatkala di lautan
seperti ombak yang besar.
Dan kesulitan di daratan lebih banyak lagi baik dimalam hari
maupun disiang hari.
Namun Allāh menta'bir (mengungkapkan) kesulitan tersebut
dengan zhulumat.
Ada sebagian ulama yang menafsirkan zhulumat pada hari
kiamat dengan kesulitan-kesulitan yang amat berat yang akan dihadapi oleh orang
yang berbuat zhalim pada hari kiamat kelak.
Kalau seandainya kesulitan tersebut di dunia mungkin bisa
dihadapi tetapi kalau dihari kiamat maka kesulitan tersebut tidak ada
bandingannya dengan kesulitan di dunia.
Kesulitan di dunia, betapapun besarnya maka sangat ringan
jika dibandingkan dengan kesulitan-kesulitan dihari kiamat kelak.
Oleh karenanya, hadits ini adalah ancaman yang keras bagi
orang yang berbuat zhalim.
Ikhwan dam akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Para ulama menyebutkan bahwasannya kezhaliman itu ada 3
bentuk dan hadits ini berkaitan dengan seluruh jenis kezhaliman tersebut.
① ZHALIM TERHADAP RABBNYA
Bukan berbuat zhalim kepada Allāh karena seseorang tidak
bisa berbuat zhalim kepada Allāh, tetapi berbuat zhalim yang berkaitan dengan
hak Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Yaitu dengan kafir dan berbuat kesyirikan kepada kepada
Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Allāh berfirman:
وَالْكَافِرُوْنَ
هُمُ الظَّالِمُوْنَ
"Dan orang-orang kafir, merekalah orang-orang yang
zhalim."
(QS Al Baqarah: 254)
Demikan juga dengan berbuat syirik, kata Allāh Subhānahu wa
Ta'āla:
إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
"Sesungguhnya syirik adalah kezhaliman yang
besar."
(QS Luqman: 13)
الظلم وضع الشيء في
غير محله
Zhalim secara bahasa adalah meletakkan sesuatu tidak pada
tempatnya.
Sehingga kalau seseorang memberikan ibadahnya bukan kepada
penciptanya maka dia telah melakukan kezhaliman yang paling besar.
Seharusnya yang paling berhak disembah adalah Allāh, tetapi
seseorang melakukan ibadah tersebut kepada selain Allāh.
② ZHALIM KEPADA DIRINYA SENDIRI
Seperti: mengikuti syahwat, mengikuti hawa nafsu sehingga
meninggalkan kewajiban, kemudian melakukan berbagai model dosa yang berkaitan
dengan dirinya.
③ ZHALIM KEPADA ORANG LAIN
Ini sangat berbahaya. Misalnya memakan harta orang lain
dengan batil, menjatuhkan harga diri mereka, kemudian merendahkan (menghinakan)
orang-orang yang lemah.
Ikhwan dam akhwat yang dirahmati Allāh Subh��nahu wa Ta'āla,
Ketiga bentuk kezhaliman di atas diisyaratkan dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari 'Aisyah radhiyallāhu 'anha.
Hadits ini diperselisihkan oleh para ulama dan Al Hakim
menshahihkannya namun dibantah oleh Adz Dzahabi.
Dan yang benar bahwa hadits ini adalah hadits yang dha'if
dan didha'ifkan oleh Al Albani rahimahullāh dan pentahqiq buku Musnad Imam
Ahmad juga mendhaifkan.
Akan tetapi Syaikh Al Abani memandang maknanya benar karena
dari sisi makna dikuatkan dengan hadits yang lain.
Bahwasanya Aisyah radhiyallāhu 'anha berkata, Rasūlullāh
shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
الدَّوَاوِينُ
عِنْدَ اللَّهِ ثَلاثَةٌ : دِيوَانٌ
لا يَعْبَأُ اللَّهُ بِهِ شَيْئًا,
وَدِيوَانٌ لا يَتْرُكُ اللَّهُ
مِنْهُ شَيْئًا, وَدِيوَانٌ لا يَغْفِرُهُ اللَّهُ
, فَأَمَّا الدِّيوَانُ الَّذِي لا يَغْفِرُهُ
اللَّهُ فَالشِّرْكُ ، قَالَ اللَّهُ
تَعَالَى : مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ
فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ )سورة المائدة آية
(72 . وَأَمَّا الدِّيوَانُ الَّذِي لا يَعْبَأُ
اللَّهُ بِهِ شَيْئًا فَظُلْمُ
الْعَبْدِ نَفْسَهُ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ
رَبِّهِ مِنْ صَوْمِ يَوْم�� تَرَكَهُ أَوْ
صَلاةٍ تَرَكَهَا, فَإِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ
ذَلِكَ وَيَتَجَاوَزُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
, وَأَمَّا الدِّيوَانُ الَّذِي لا يَتْرُكُ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ مِنْهُ
شَيْئًا فَظُلْمُ الْعِبَادِ بَعْضُهُمْ بَعْضًا ، الْقِصَاصُ
لا مَحَالَةَ " .
"Catatan di sisi Allāh Subhānahu wa Ta'āla ada 3
(catatan dosa).
⑴ Catatan yang Allāh tidak peduli sama sekali,
⑵ Catatan yang tidak ditinggal Allāh sama sekali dan
⑶ Cacatan dosa yang Allāh tidak akan ampuni.
Catatan yang tidak Allāh ampuni adalah berbuat syirik
terhadap Allāh Subhānahu wa Ta'āla, Allāh berfirman:
"Barang siapa yang berbuat syirik kepada Allāh maka
Allāh haramkan surga baginya."
(QS Al Maidah: 72)
Adapaun catatan dosa yang Allāh tidak mempedulikannya sama
sekali yaitu seorang hamba yang mezhalimi dirinya, antara dia dengan Rabbnya
(seperti: minggalkan puasa, meninggalkan shalat).
Dosa seperti ini, Allāh Subhānahu wa Ta'āla akan
mengampuninya jika Allāh berkehendak.
Adapun catatan dosa yang Allāh tidak meninggalkan sama
sekali yaitu kezhaliman seorang hambah yang dilakukan kepada orang lainnya,
tidak jalan keluar kecuali dengan qisas."
Hadits ini sebagaimana yang saya jelaskan tadi, ada khilaf
dikalangan para ulama tentang keshahihannya tetapi maknanya dikuatkan dengan
hadits-hadits lain dan secara umum, secara syariat menunjukkan akan keshahihan
maknanya.
والله أعلمُ بالصواب
_____________________________
📦Donasi
Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
📮Saran
Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan
dikirim melalui