🌍
BimbinganIslam.com
Jum'at, 23 Jumādal Akhir 1437 H / 01 April 2016 M
👤
Ustadz Fauzan ST, MA
📗
Matan Abū Syujā' | Kitāb Shalāt
🔊
Kajian 46 | Jumlah Raka'at Dan Gerakan Shalāt (Bagian 2)
〰〰〰〰〰〰〰
JUMLAH RAKA'AT DAN GERAKAN SHALAT (BAGIAN 2)
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام
على رسول الله أما
بع��
Para sahabat BiAS yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
▪TATACARA SHALĀT SAMBIL DUDUK
① Posisi Berdiri
Kaedahnya, seseorang semampu mungkin untuk melakukan rukun
sesempurna mungkin yang dia mampu, apabila tidak mampu seseorang boleh
berpindah dari posisi yang seharusnya (berdiri) pada posisi yang rukhsah atau
posisi berikutnya yaitu duduk.
↝Apabila seseorang masih mampu berdiri (misalnya)
bertelekan dengan tongkat, atau dengan
bersandar, atau dengan cara yang lain, maka orang tersebut wajib shalāt sambil
berdiri.
↝Apabila seseorang masih mampu berdiri 1 raka'at atau 2
raka'at, maka dia wajib berdiri pada raka'at 1 atau raka'at ke-2 walaupun pada
raka'at lainnya sudah tidak mampu (duduk)
↝Atau tatkala dia berdiri dia mampu separuhnya untuk
berdiri maka tatkala dia sudah tidak mampu untuk berdiri maka pada saat itu
diperbolehkan untuk duduk.
Jadi posisi duduknya, boleh duduk iftirasy seperti dalam shalāt, atau tarabbu'
(yaitu posisi bersilah) atau duduk di atas kursi.
② Posisi Ruku'
Jika seseorang tidak mampu berdiri, namun dia mampu ruku',
maka ;
↝Pada saat ruku' dia mengambil posisi yang sempurna,
artinya posisi berdiri dengan cara duduk (misalnya) maka tatkala dia ruku dia
mengambil posisi yang sempurna untuk ruku'
↝Namun apabila tidak mampu, maka dilakukan semampunya
dengan memiringkan badan (mencondongkan badan) sambil berdiri jika mampu.
↝Jika tidak mampu maka mencondongkan badan sambil duduk.
③ Posisi sujud
↝Jika mampu untuk melakukan sujud secara sempurna, maka
berpindah dari posisi duduk ke posisi sujud secara sempurna.
↝Namun apabila tidak mampu, maka dengan mencondongkan
badan lebih rendah dari posisi ruku'
Dan demikian seterusnya, kembali pada kaedah apabila tidak
mampu maka berpindah kepada sesuatu yang diberikah rukshah didalamnya.
Apabila mampu maka wajib melakukannya secara sempurna.
▪TATACARA SHALĀT SAMBIL BERBARING
Apabila tidak mampu untuk duduk dalam shalāt fardhu, maka
diperbolehkan untuk shalāt sambil
berbaring sebagaimana hadīts yang sudah disebutkan.
Adapun tata cara shalāt sambil berbaring sebagai berikut:
① Posisi berbaring:
→ Bertumpu pada sisi kanan jika mampu dan menghadap kiblat
→ Kemudian bertakbir dan meletakkan kedua tangan diatas dada jika mampu
→ Kemudian ruku' dengan cara menundukkan kepala
→ I'tidal dengan kembali lagi kepalanya pada posisi semula
→ Kemudian sujud dengan menundukkan kepala
→ Kemudian kembali lagi dan begitu seterusnya
Artinya setiap perubahan gerakan dengan menundukkan kepala
atau kembali kepada posisi semula.
② Apabila dia tidak mampu bertumpu pada sisi kanan, maka dia
bertumpu pada sisi kiri dan menghadap
kiblat dengan posisi agak miring (semampu mungkin)
③ Jika dia tidak mampu untuk berbaring pada sisi kanan/kiri
maka dia berbaring diatas punggungnya, dengan posisi kiblat dikakinya, dan
bertakbir dan melakukan gerakan semampu mungkin dan mengangkat kepala setiap
perubahan gerakan atau kembali pada posisi semula.
④ Jika dia tidak mampu dengan berbaring(mengangkat
kepalanya) maka dengan mengedipkan mata pada setiap pergerakan
⑤ Jika tidak mampu juga maka dengan isyarat tangan
⑥ Jika tidak mampu dengan isyarat tangan maka dia niatkan
dengan hatinya untuk setiap perubahan gerakan
Demikianlah para sahabat sekalian secara ringkas tata cara
shalāt yang diajarkan dalam syariat dan kita bisa menyimpulkan dengan apa yang
sudah dijelaskan, bahwasanya :
🔗Ibadah
shalāt adalah ibadah yang penting dan
agungnya, buktinya syariat mengajarkan sampai pada keadaan yang tidak mungkin
sekalipun untuk tetap melakukan shalāt dan tidak boleh ditinggalkan dalam
keadaan bagaimanapun dan dalam kondisi apapun.
🔗Islam
adalah agama yang sempurna, mudah dan memberikan kemudahan, memberikan
keringanan dalam setiap kondisi yang tidak mungkin disana dilakukan secara
sempurna.
Oleh karena itu hendaklah kita bersyukur atas anugerah yang
Allāh berikan kepada kita berupa syariat yang lengkap dan mudah juga penuh
dengan rahmat dan masih sayang.
Demikian yang bisa disampaikan, semoga bermanfaat.
وصلى الله على نبينا
محمد وعلى آله وصحبه
أجمعين
والسلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
_____________________________
📦Donasi
Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004