Jeda Rodja Only

kesalahan dalam Adzan

Tafsir Surat Al 'Ashr Bagian 6

by Rory Rachmad  |  in Bab Tafsir at  29 Agustus

🌍 BimbinganIslam.com
Selasa, 07 Dzulhijjah 1438 H / 29 Agustus 2017 M
👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA
📗 Tafsir Juz 30 | Surat Al 'Ashr 
📖 Tafsir Surat Al 'Ashr (Bagian 6) 
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-FA-Tafsir-H0506
~~~~~~

TAFSIR SURAT AL 'ASHR, BAGIAN 6


بســـمے اللّه الرّحمنـ الرّحـيـمـے 
الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته 
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أ لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه


Alhamdulillāh kita sudah  sampai pada tafsir surat Al 'Ashr. 

Yā, Ikhwān dalam menjalankan syariat Islām butuh kesabaran. 

Dan ternyata yang sabar bukan hanya kita, orang-orang kāfir, pelaku maksiat, mereka juga bersabar dalam kemaksiatan mereka, bahkan Allāh sebutkan bagaimana orang-orang kāfir bersabar dalam kesyirikan mereka. 

⇒ Antum kira orang-orang penyembah berhala tidak sabar? Mereka sabar. 

⇒ Antum kira tukang-tukang penginjil yang pergi kehutan-hutan sana tidak sabar? Mareka sabar, mereka sabar dalam mengkristenkan kaum muslimin, mereka sabar dalam menginfaqkan harta. 

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ

"Orang-orang kāfir mereka menginfaqkan harta mereka untuk menutup jalan-jalan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.” (QS Al Anfāl: 36)

Mereka bersabar. Sampai-sampai Nabi  shallallāhu 'alayhi wa sallam dalam Al Qur'ān Allāh menyebutkan: 

وَانْطَلَقَ الْمَلَأُ مِنْهُمْ أَنِ امْشُوا وَاصْبِرُوا عَلَىٰ آلِهَتِكُمْ

Maka keluarlah pembesar-pembesar mereka kaum musyirikin, mereka berjalan kemudian mereka menasehati kaum mereka, mereka mengatakan, "Berjalanlah, bersabarlah kalian dalam berbuat syirik menyembah sesembahan-sesembahan kalian," (QS Shād: 6)

Subhānallāh, orang-orang musyirikin, mereka juga saling nasehat menasehati dalam kesabaran. 

Allāh sebutkan dalam Al Qur'ān, pembesar-pembesar mereka mengatakan sabar, "Kita harus sabar kalau menyembah Latta dan 'Uzha."

Bahkan dalam ayat yang lain Allāh mengatakan:

إِنْ كَادَ لَيُضِلُّنَا عَنْ آلِهَتِنَا لَوْلَا أَنْ صَبَرْنَا عَلَيْهَا ۚ

"Hampir-hampir Muhammad itu menyesatkan kita, kalau bukan karena kita bersabar menyembah Tuhan-tuhan kita, kita bisa tersesat oleh  Muhammad." (QS Al Furqān: 42)

Bayangkan, ini perkataan orang-orang musyirikin, mereka membanggakan kesabaran mereka dalam berbuat kesyirikan. Kata mereka, "Hampir-hampir kita disesatkan oleh Muhammad kalau bukan karena kesabaran kita." 

Jadi antum jangan menyangka bahwa hanya antum saja yang bersabar, orang-orang kāfir, orang-orang musyrikin mereka juga bersabar padahal kesabaran mereka mengantarkan mereka ke dalam neraka Jahannam. 

Lihat orang-orang pelaku maksiat, dakwah mereka dalam kemaksiatan berhasil. 

Zaman dahulu kalau ada wanita buka auratnya (memakai celana pendek keliatan pahanya) maka orang-orang kampung mungkin mengingkari. Tapi orang ini, yang pertama kali membuka pahanya ini, tatkala dia buka auratnya di kampungnya dan orang-orang menyingkari lalu dia sabar. Dikatakan apapun dia sabar,  terus bersabar sampai banyak pengikutnya. Akhirnya banyak wanita yang membuka auratnya. 

Sekarang sebaliknya orang yang pakai jilbab maka dikata-katain sekarang (digunjing), "Sok alim.... Jilbabmu saja yang alim tapi hatimu busuk." Macam-macam orang berkata. 

Bagaimana si wanita yang pengumbar aurat ini berhasil? 

Karena dia bersabar dalam berdakwah (bersabar dalam mengumbar auratnya) sehingga dakwahnya tersebar, berhasil). 

Hidup harus bersabar, beramal shalih harus bersabar. 

Antum bayangkan sebagian shahābat-shahābat kita yang sekolah di universitas Islām Madīnah dari Rusia, sampai di antara mereka bercerita, mereka (orang-orang Rusia), kalau musim dingin kemudian terjaga dalam keadaan junub maka untuk shalāt subuh tidak mudah, mereka harus jalan mencari kayu bakar dulu (musim salju) kemudian masak air untuk mandi, ini mereka lakukan agar bisa shalāt subuh. Menunjukkan bagaimana kesabaran sebagian kaum muslimin dalam menjalankan ibadah kepada Allāh. 

Hidup cuma sebentar ya Ikhwān, kalau kita tidak bersabar beribadah kita tidak akan meraih istirahat yang abadi. Tidak ada kata istirahat kecuali kaki antum sudah masuk ke dalam surga baru bisa istirahat. Selama kaki belum masuk ke surga maka semuanya perlu perjuangan. 

√ Melaksanakan amal shālih perlu perjuangan.
√ Menuntut ilmu perlu perjuangan.
√ Dengar pengajian perlu kesabaran, karena sebagian orang tidak sabar tatkala mendengar ustdznya menyebut ayat atau hadīts. 

Misalnya: dalīlnya begini, pemahamanya /maksudnya begini. Sebagian mereka maunya mendengar ceramah yang lucu-lucu baru semangat. 

Demikian juga di antara kesabaran yang disebutkan para ulamā adalah: 

⑵  Kesabaran dalam meninggalkan kemaksiatan. 

Meninggalkan maksiat juga butuh kesabaran. 

Contohnya: Menjaga pandangan butuh kesabaran. 

Siapa yang tidak suka melihat wanita cantik, Yā, Ikhwān? 

Hanya orang yang tidak normal yang tidak suka melihat wanita cantik, tetapi kita disuruh Allāh: 

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ

"Katakanlah kepada lelaki mu'minin untuk menundukan pandangan mereka, (Allāh berbicara kepada orang-orang lelaki yang berimān kepada hari akhirat, tundukanlah pandangan kalian), ini lebih suci bagi kalian, sesungguhnya Allāh mengetahui apa yang kalian lakukan." (QS An Nūr: 30)

Menundukan pandangan tidak mudah. Kita melawan hawa nafsu butuh kesabaran. 

Mata ini inginnya melirik, tapi tidak boleh oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla melihat aurat wanita yang tidak dihalalkan bagi kita.

Banyak kita ingin menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, syahwat kita ingin agar kita tenggelam dalam perkara-perkara maksiat. 

Oleh karena itu kata Nabi  shallallāhu 'alayhi wa sallam: 

وَحُفَّتِ النَّارُ بِالشَّهَوَات

"Neraka itu diliputi dengan syahwat." (Hadīts riwayat Muslim) 

⑶ Sabar tatkala ditimpa musibah.

Ini juga butuh kesabaran yang luar biasa. Barang siapa yang bersabar tatkala ditimpa dengan musibah maka dia akan mendapatkan pahala yang besar dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 

Barangsiapa yang bersabar dengan 3 kesabaran ini: 

① Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

② Sabar dalam meninggalkan kemaksiatan.

③ Sabar tatkala mendapatkan musibah, yaitu dia yakin bahwasanya musibah datang dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla karena dosa-dosa  yang dia lakukan dan dibalik musibah tersebut pasti ada hikmah dan pasti ada yang lebih baik dari musibah tersebut. 

Maka dia akan masuk surga. 

Karena Allāh berkata: 

وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا

"Dan Allāh memberikan balasan kepada mereka atas kesabaran mereka Jannata wa harīra (Surga dan Kain sutra) bagi mereka." (QS Al Insan: 12)

Demikianlah apa yang bisa disampaikan dari tafsir surat Al 'Ashr. Surat yang ringkas dan mengajarkan kepada kita bahwasanya manusia seluruhnya merugi dan dia hanya bisa lolos dari kerugian tersebut jika telah memenuhi 4 persyaratan: 

→ Berimān
→ Beramal shālih
→ Bertawāshil bil haq, amar ma'ruf nahi mungkar dan 
→ Bersabar dalam menjalankan keta'atan, bersabar tatkala ditimpa musibah dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla. 

Demikianlah apa yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, In syā Allāh besok kita lanjutkan tafsir surat yang lain. 


سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ 
الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته 
________

◆ Yuk.... Ikut Saham Akhirat
Pembelian Rumah U/ Markaz Dakwah dan Studio Bimbingan Islām 

| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank : 451
| No. Rek : 710-3000-507
| A.N : YPWA Bimbingan Islām 
Konfirmasi Transfer Via WA/SMS & Informasi ;  0811-280-0606 (BIAS CENTER 06
-------------------------------------


0 comments:

© 2022 Copy Right Abu Uwais. templates by Blogger
Proudly Powered by Abu Uwais