Radio Rodja Live

Server Indonesia High Quality

Jeda Rodja Only

kesalahan dalam Adzan

Tafsir Surat At-Takatsur Bagian 4

by Rory Rachmad  |  in Bab Tafsir at  26 September

🌍 BimbinganIslam.com
Kamis, 16 Dzulhijjah 1438 H / 07 September 2017 M
👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA
📗 Tafsir Juz 30 | Surat At-Takatsur
📖 Surat At-Takatsur | Bagian 4
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-FA-Tafsir-H0604
~~~~~

TAFSIR SURAT AT TAKATSUR, BAGIAN 4


الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أ لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه


Ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Kita masih terus membahas tafsir dari Juz 'amma dan In syā Allāh  kita akan membahas tafsir dari surat At Takātsur.

حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ

"(Kalian akan terus berlomba-lomba untuk saling memperbanyak) sampai kalian menziarahi kuburan."

Kalau orang sudah masuk ke kuburan sudah selesai. Apalagi yang mau dia lomba-lombakan? Tidak ada.

Dan selama dia belum masuk ke dalam kuburan dia akan terus semanggat untuk memperbanyak apa yang dia miliki.

√ Memperbanyak rumahnya.
√ Memperbanyak hartanya.
√ Memperbanyak mobilnya.

Memperbanyak adalah cita-cita dia.

Oleh karenanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam  mengatakan:

لَوْ أَنَّ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيًا مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَادِيَانِ، وَلَنْ يَمْلأَ فَاهُ إِلاَّ التُّرَابُ

"Kalau seandainya seorang anak Ādam punya satu lembah dari emas maka dia akan mencari lembah yang kedua (dia tidak akan pernah puas) dan dia tidak akan pernah berhenti sampai pasir masuk dalam mulutnya (baru dia berhenti)." (HR Bukhari nomor 5959, versi Fathul Bari nomor 6439)

Selama dia belum meninggal dunia pikirannya dunia tidak pernah berhenti. Banyak orang seperti ini.

Apalagi orang yang jauh dari agama. Kalau orang yang dekat dengan agama ketika sudah tua dia sibuk beribadah, harta secukupnya.

Tatkala Allāh berfirman:

حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ

"Sampai kalian menziarahi kuburan."

Allāh tidak mengatakan, "Sampai kalian dikuburkan dalam kuburan," tetapi Allāh menyatakan, "Sampai kalian menziarahi kuburan."

Ini dalīl bahwasanya alam barzakh cuma sementara sehingga dinamakan oleh Allāh dengan ziarah. Yang namanya ziarah, hanya sehari dua hari, tidak menetap (tidak muqim).

Allāh tidak mengatakan, "Hatta aqamtumulmaqābir (sampai kalian muqim dikuburan)." Tidak!

Tapi kata Allāh, "Hatta zurtumulmaqābir ( sampai kalian ziarah dikuburan)."

Tatkala Umar bin Abdul Aziz rahimahullāh mendengar ayat ini dia berkata kepada Maemunnah bahwasanya ini adalah dalīl bahww seorang itu hanya ziarah saja dikuburan, setelah itu dia akan pergi ke tempat tinggalnya yaitu di surga atau neraka.

Ini adalah dalīl bahwasanya ada hari kebangkitan dan bahwasanya alam barzakh hanya sementara dan alam barzakh dibandingkan dengan hari kebangkitan hanya sedikit waktunya.

Seorang di kuburan entah berapa tahun. 100 tahun, 200 tahun atau 2000 tahun, tapi dibandingkan dengan alam akhirat yang abadi maka hanya seperti ziarah.

Dan ini juga dalīl bahwasanya ada namanya nikmat kubur dan ada namanya adzab kubur.

Ikhwāni fīllāh 'azaniyallāhu wa iyyakum.

Setelah itu Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:

كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

"Janganlah kalian demikian, kelak kalian akan mengetahui akibat perbuatan kalian tersebut."

Allāh menegur mereka yang sibuk dengan dunia, berlomba-lomba berbanyak-banyakan dalam masalah dunia, sehingga melalaikan mereka dari beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Allāh ingatkan mereka, "Janganlah demikian, kalian akan mengetahui."

Mengetahui apa?

Mengetahui akibat dari  perbuatan kalian.

Allāh ulang lagi:

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

"Janganlah demikian, kelak kalian akan mengetahui akibat dari perbuatan kalian."

Jadi Allāh menekankan:

"Hati-hati, kalau kalian sibuk memperbanyak, berlomba-lomba dalam memperbanyak, kalian akan mendapatkan akibatnya yaitu siksa di kuburan dan di akhirat."

Sebagian salaf, seperti Ibnu Abbās radhiyallāhu Ta'āla 'anhumma mengatakan:

"Kalla saufata'lamūna artinya sekali-kali jangan kalian berbuat demikian, kalian akan mengetahui akibat perbuatan kalian di kuburan."

ثُمَّ كَلَّا سَوْفَ تَعْلَمُونَ

"Kemudian kalian akan mengetahui perbuatan kalian di akhirat."

Jadi ada adzab kubur dan ada juga adzab akhirat.

Oleh karenanya, jika seorang sudah meninggal dunia maka tidak ada yang namanya ruh bergentayangan. Orang yang sudah meninggal dunia maka ruhnya akan masuk dalam alam barzakh. Apakah dia mendapatakan kenikmatan ataukah dia mendapatkan adzab dalam alam barzakh tersebut.

√ Meskipun jasadnya tidak dikubur.
√ Meskipun jasadnya dimakan oleh harimau
√ Meskipun jasadnya misalnya dimakan Ikan Paus.
√ Atau jasadnya terbuang di tengah lautan.

Maka ruhnya akan masuk ke dalam alam barzakh, dapat kenikmatan atau dapat adzab.

Orang-orang yang tersibukan dengan dunia lupa dengan beribadah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla maka mereka akan merasakan adzab kubur sebelum mereka merasakan adzab akhirat (nerakah Jahannam).

Kemudian kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:

كَلَّا لَوْ تَعْلَمُونَ عِلْمَ الْيَقِينِ

"Janganlah kalian begitu, seandainya kalian mengetahui dengan pengetahuan yang yakin."

Ayat ini berkaitan juga dengan yang sebelumnya yaitu Allāh mengatakan:

"Seandainya kalian mengetahui dengan ilmu yakin, setelah kalian melihat neraka Jahannam, maka tentunya kalian akan meninggalkan sikap takātsur tersebut.”

Kalau kalian melihat neraka Jahannam kalian tidak akan berlomba-lomba dalam mencari dunia, kalian akan sadar bahwasanya dunia selama ini hanyalah menipu. Dunia yang nampaknya hijau dan indah akan sirna, tidak akan tersisa di akhirat dunia tersebut. Kecuali dunia yang digunakan untuk amalan shālih. Selainnya akan sirna.

Seandainya kalian mengetahui tentang neraka Jahannam, seandainya kalian mengetahui hari akhirat dengan ilmu dengan penuh keyakinan maka kalian akan meninggalkan sikap kalian yang lalai dari akhirat.

Demikian saja yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, kurang lebihnya saya mohon maaf.

Wabillāhi taufīq

الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته
________

◆ Yuk.... Ikut Saham Akhirat
Pembelian Rumah U/ Markaz Dakwah dan Studio Bimbingan Islām

| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank : 451
| No. Rek : 710-3000-507
| A.N : YPWA Bimbingan Islām
Konfirmasi Transfer Via WA/SMS & Informasi ;  0811-280-0606 (BIAS CENTER 06)
-------------------------------------


0 comments:

© 2022 Copy Right Abu Uwais. templates by Blogger
Proudly Powered by Abu Uwais