🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 27 Muharram 1437 H / 09
November 2015 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📗 Kitābul Jāmi' | Bab Zuhud Dan Wara'
🔊 Hadits 03 | Perintah untuk Wara' kepada Dunia
⬇️ Download audio:
~~~~~~~~~
PERINTAH UNTUK WARA' KEPADA DUNIA
بسم
الله الرحمن الرحيم
Kita masuk pada hadits yang ke-3:
وَعَنِ
ابْنِ عُمَرَ رضي الله
الهم قَالَ: أَخَذَ رَسُ��ْلُ اللَّهِ
صلى الله عليه و
سلم بِمَنْكِـبَيَّ، فَقَالَ: "كُنْ فِيْ الدُّنْـيَا
كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ، أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ."
وَكَانَ
اِبْنُ عُمَرَ رضي الله
الهم يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلاَ
تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلاَ
تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ، وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ
لِسَقَمِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ.
أَخْرَجَهُ الْبُخَارِيُّ .
Dari Ibnu ‘Umar radiyallãhu
'anhuma ia berkata:
"Rasulullah sallallāhu
'alayhi wasallam memegang kedua pundakku dan bersabda:
'Jadilah (hiduplah) di dunia ini
seakan-akan kamu orang asing atau orang yang numpang lewat (sedang melintasi
jalan)'.”
Dan Ibnu ‘Umar radiyallãhu 'anhuma berkata:
"Jika engkau telah tiba di
sore hari (memasuki waktu sore), maka jangan menunggu waktu pagi.
Dan jika engkau berada di pagi
hari (memasuki waktu pagi), maka jangan menunggu waktu sore.
Maka manfaatkanlah kesehatanmu
(ambil lah kesempatan dari masa sehatmu)
sebelum datang sakitmu ( menghadapi masa sakitmu).
Dan manfaatkanlah kehidupanmu
(dari hidupmu) sebelum kematianmu (menghadapi kematianmu).” (HR Bukhari).
Hadits ini diriwayatkan oleh Ibnu
Umar yang merupakan "sighar shahabat" (shahabat yunior/kecil).
Karena Rasulullah sallallāhu
'alayhi wasallam tatkala menyampaikan wasiat ini kepada seorang yang masih
mudah maka Rasulullah sallallāhu 'alayhi wasallam menyampaikannya dengan penuh
perhatian, dengan memegang kedua pundaknya.
Ini berarti Rasulullah sallallāhu
'alayhi wasallam serius tatkala menyampaikan nasihat ini, namun dengan penuh
kasih sayang sambil memegang kedua pundak Ibnu Umar.
Apa nasihat Rasulullah sallallāhu
'alayhi wasallam kepada pemuda ini:
كُنْ
فِيْ الدُّنْـيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ، أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ
"Wahai Ibnu 'Umar, hiduplah
engkau di dunia seakan-akan engkau adalah orang yang asing atau orang yang
numpang lewat."
Apa maksud Rasulullah sallallāhu
'alayhi wasallam?
Maksudnya:
"Janganlah engkau terpedaya
dengan dunia ini."
"Jadilah engkau seperti
orang asing di suatu kota."
Misalnya ada orang asing yang
tinggal di suatu kota, bagaimanakah sikap orang tersebut?
Orang asing tersebut akan tinggal
di kota seperlunya.
Dia sedang ada keperluan, mungkin
karena ada pekerjaan atau mencari sesuatu sehingga dia tidak terlalu tertarik
dengan apa-apa yang ada di kota tersebut.
Kenapa?
Karena dia tahu bahwa dia tidak
akan tinggal di kota ini.
Tatkala dia melihat penduduk kota
tersebut memiliki rumah-rumah yang mewah, dia tidak terlalu peduli, kenapa?
Karena, buat apa dia bangun rumah
di situ?
Dia tahu dia tidak akan tinggal
selama-lamanya di kota itu, dia punya tugas (di kota tersebut) dan akan kembali
ke kampungnya, tempat tinggalnya.
Yang dia perhatikan bagaimana
membangun rumah di kampungnya, kampungnya yang sesunguhnya.
Dia rindu untuk bertemu dengan
sahabat-sahabatnya, kekasih-kekasihnya, orang-orang yang dia cintai di kampung
tersebut.
Adapun di kota ini, dia hanyalah
asing.
Tidak begitu mengenal orang,
kemudian tidak tertarik dengan kelebihan yang mereka miliki, tidak hasad kepada
mereka, kenapa?
Karena dia tahu bawahsannya semua
itu akan dia tinggalkan, dia akan pulang ke kampungnya yang sungguhnya.
Maka demikianlah hendaknya
seseorang takala hidup di dunia, yang dia perhatikan adalah bagaimana membangun
istananya di kampung akhirat.
Karena itulah tempat tinggalnya
yang sesungguhnya.
Banyak orang yang terpedaya
mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, menghabiskan waktu, tenaga dan enegri
dalam rangka untuk membangun istana di dunia.
Namun lupa untuk membangun istana
di akhirat.
Padalah di dunia dia hanyalah
seperti orang asing, dia akan tinggalkan dunia ini.
Berapapun rumah mewah yang dia
bangun, berapapun uang banyak yang dia kumpulkan, akan dia tinggalkan.
Kalau tidak dia jadikan itu semua
sebagai bekal membangun istananya di akhirat maka di akan merugi, kenapa?
Karena akan dia tinggalkan.
Coba kalau ada orang asing yang
tinggal di suatu kota, dia bangun rumah besar-besar kemudian dia tinggalkan.
Apa fungsinya rumah tersebut?
Ini orang yang kurang waras.
Yang waras adalah orang yang membangun istana di kampung yang
sesungguhnya.
Dia jadikan dunia ini sebagai
sarana untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya untuk membangun istananya di
akhirat.
Kata Nabi sallallāhu 'alayhi
wasallam:
أَوْ
عَابِرُ سَبِيْلٍ
"Atau orang yang numpang
lewat."
Orang yang numpang lewat
bagaimana?
Orang yang numpang lewat masih
punyu tujuan yang akan dia tempuh (lanjutkan) dan dia cuma singgah sebentar.
Mungkin untuk makan secukupnya
atau ingin mengambil bekal yang dia gunakan untuk melanjutkan perjalanan.
Demikianlah kondisi atau hakikat
dari kehidupan dunia.
Hanya numpang lewat, dan
benar-benar dunia ini hanya numpang lewat.
Waktu kita hidup di dunia hanya
sebentar dibandingkan dengan kehidupan abadi yang selama-lamanya.
Oleh karenanya, ikhwan dan akhwat
yang dirahmati oleh Allãh Subhānahu wa Ta'āla.
Jadilah anda di dunia ini seperti
orang asing atau orang yang numpang
lewat.
Jangan terpedaya dengan kilauan
dan keindahan dunia, toh akan anda tinggalkan ini semua.
Siapkanlah bekal anda untuk
membangun istana seindah-indahnya di kampung anda yang sesungguhnya, yaitu
kampung akhirat.
والله تعالى أعلم بالصواب
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
______________________________
📦 Donasi Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer :
+628-222-333-4004
📝 Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami
melalui link berikut:
🌐 http://www.bimbinganislam.com/kritikdansaran