🌍
BimbinganIslam.com
Senin, 18 Shafar 1437 H / 30 November 2015 M
👤
Ustadz Firanda Andirja, MA
📗
Kitābul Jāmi' | Bab Zuhud Dan Wara'
🔊
Hadits 04 | Larangan Menyerupai Kaum Kafir (Bag. 2)
~~~~~~~~~
LARANGAN MENYERUPAI KAUM KAFIR (BAG. 2)
بِسْـــــــــــمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــــــــم
الحمد لله والصلاة والسلام
على رسول الله
Kita lanjutkan penjelasan hadits yang ke-4.
"مَنْ
تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ."
“Barangsiapa menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk dari
kaum tersebut.” (HR Imām Abū Dāwūd dalam Sunannya dan dishahihkan oleh Ibnu
Hibban)
Hadits ini dibawakan oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam
kitab "Bulughul Marām" dalam bab Zhuhud wal Wara' yang mengisyaratkan
kepada kita agar kita berusaha meniru orang-orang yang hidup zuhud yaitu nabi
dan para sahabatnya.
Dan agar kita termasuk dalam golongan mereka dan
berhati-hati sekaligus peringatan agar kita tidak meniru orang-orang kafir dan
fasik yang hidup mereka jauh dari zuhud.
Yang seakan-akan kehidupan ini hanyalah dunia saja.
Mereka meghabiskan waktu dan harta mereka untuk perkara yang
sia-sia.
Namun menjadi perkara yang menyedihkan yaitu kaum muslimin
benar-benar meniru-niru gaya hidup orang-orang kafir.
Sampai-sampai dalam suatu hadits Rasūlullāh shallallāhu
'alayhi wa sallam mengatakan:
" لَتَتَّبِعُنّ سُنَنَ مَنْ
كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ ،
فَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ ، حَتَّى لَوْ
دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوهُ
" ، قَالُوا : مَنْ يَا رَسُولَ
اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى ؟ قَالَ : " فَمَنْ
إِلا هُمْ " .
“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum
kalian, sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika
orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhab (yang sempit sekalipun,
-pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.”
Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang
diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).
“Sungguh benar-benar kalian akan mengikuti langkah-langkah
(cara, gaya, thariqah) orang-orang sebelum kalian (orang yahudi dan nasrani),
sejengkal dengan sejengkal, sehasta dengan sehasta (persis sama).
(Dalam riwayat lain: Sebagaimana buluh anak panah yang satu
dengan yang lainnya.)
Sampai seandainya mereka masuk dalam lubang dhab maka kalian
akan mengikutinya."
Kebanyakan mereka adalah orang-orang kafir (yahudi dan
nasrani) yang hidup di barat.
Apabila seseorang hendak membuat anak panah di belakangnya
dikasih bulu, atau di depannya dikasih dua penyeimbang kanan dan kiri dan harus
sama persis agar anak panah bisa lari
dengan tepat.
Seandainya tidak seimbang maka tidak akan tepat larinya,
akan miring ke kanan atau ke kiri.
Jadi maksudnya adalah kalian akan meniru orang yahudi atau
nasrani sebagaimana samanya penyeimbang anak panah yang kanan dan yang kiri,
sulit dibedakan mana yang kanan mana yang kiri.
Sampai seandainya mereka masuk dalam lubang "dhab"
(kadal padang pasir) maka kalian akan megikutinya, padahal tidak tahu.
Lubang "dhab" adalah lubang yang kecil (sempit)
yang terdapat lubang masuk dan lubang keluar
dan tidak besar dan berkelak-kelok, sehingga sulit untuk dimasuki
manusia.
Tidak ada orang yahudi dan nasrani yang bisa masuk lubang
tersebut, tetapi kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam seandainya mereka
masuk kalian akan mengikutinya.
Ini menunjukkan semangat kaum muslimin untuk meniru-niru
orang kafir dalam budaya, tradisi bahkan yang lebih parah adalah dalam hal
beragama.
Oleh karenanya para ikhwan dan akhwat yang dirahmati
oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Hadist ini adalah hadits yang memberi peringatan dan memberi
kabar gembira.
Memberi peringatan agar tidak meniru-niru orang kafir yang
dibenci oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla
seperti: orang yahudi, nasrani, orang fasik, orang fajir dan ahlul bid'ah.
Sekaligus sebagai kabar gembira kepada kita agar meniru-niru
orang yang dicintai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, yaitu orang
shalih.
Kita berusaha meniru mereka dalam beribadah dan banyak
beristighfar.
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:
Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam,
الْمَرْءُ
مَعَ مَنْ أَحَبَّ
"Sesunguhnya seorang akan dikumpulkan pada hari kiamat
bersama orang yang dia cintai."
Kalau kita mencintai orang shalih tentu kita akan meniru
mereka dan gaya hidup mereka dan akan menghapalkan ucapan-ucapan mereka.
Maka, kita mengatakan kita berusaha untuk mencintai Nabi
shallallāhu 'alayhi wa sallam, mencintai Abu Bakar, Umar dan para Sahabat.
Kita berusaha meniru mereka, bertasyabuh dengan mereka dan
berharap dimasukkan ke dalam golongan mereka.
Dan kita berharap dikumpulkan dengan mereka pada hari
kiamat.
Ingat perkataan Anas bin Malik radhiallahu 'anhu:
"Sesungguhnya aku mencintai Nabi, mencintai Abu Bakar,
mencintai Umar dan aku berharap dikumpulkan bersama mereka meskipun aku tidak
bisa beramal dengan mereka, karena kecintaanku kepada mereka aku dikumpulkan
bersama mereka."
Demkianlah para ikhwan dan akhwat.
وبالله
التوفيق
السلام
عليكم ورحمة اللّه وبركاته
______________________________
📦
Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
🌐
Website:
http://www.bimbinganislam.com
👥
Facebook Page:
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
📣
Telegram Channel:
http://goo.gl/4n0rNp
📺
TV Channel:
http://BimbinganIslam.tvclipboard;🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 18 Shafar 1437 H / 30 November 2015 M
👤
Ustadz Firanda Andirja, MA
📗
Kitābul Jāmi' | Bab Zuhud Dan Wara'
🔊
Hadits 04 | Larangan Menyerupai Kaum Kafir (Bag. 2)
▶ Link Download Audio: https://goo.gl/DeKLUh
~~~~~~~~~