🌍
BimbinganIslam.com
Rabu, 28 Jumādal Akhir 1437 H / 06 April 2016 M
👤
Ustadz Firanda Andirja, MA
📗
Kitābul Jāmi' | Bab Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak Buruk
🔊
Hadits 05| Riya' (Bagian 1)
⬇ Download audio: https://goo.gl/U7Cvhc
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
R I Y A ' (BAGIAN 1
DARI 2)
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
الحمد لله والصلاة والسلام
على رسول الله
Ikhwan dan akhwat, kita lanjutkan pembahasan kita pada
hadits yang ke-5.
وَعَنْ
مَحْمُوْدِ بْنِ لَبِيْدٍ رضي
الله عنه قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله
عليه و سلم : "إِنَّ
أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ
الشِّرْكُ الأَصْغَرُ: اَلرِّيَاءُ." أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ بِسَنَدٍ حَسَنٍ.
Dari sahabat Mahmud bin Labid radhiyallāhu 'anhu, ia
berkata, Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya
perkara yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil yaitu
riya'."
(HR Ahmad dengan sanad hasan)
Hadits ini adalah hadits yang sangat penting yang
menjelaskan akan salah satu akhlak yang buruk yaitu melakukan amal shalih
karena riya' (ingin dilihat oleh orang lain).
Masalah riya' berkaitan tentang akhlak yang buruk kepada
Allāh, bukan kepada manusia.
Kenapa?
Karena orang yang riya' terkadang justru orang yang sangat
baik akhlaknya kepada orang lain karena dia ingin mencari pujian dari manusia.
Bagaimana dia bisa dipuji kalau dia berakhlak buruk kepada
manusia.
Dia akan menunjukkan akhlak mulianya mungkin dengan shalat,
murah senyum dan mudah bersedekah. Akan tapi semuanya dilakukan bukan karena
Allāh melainkan karena ingin dipuji oleh manusia.
Dikatakan syirik, kenapa?
Karena dia beribadah dengan mangambil tandingan terhadap
Allāh.
Tujuan dia beribadah bukan karena Allāh tetapi karena
makhluk, ingin dipuji oleh manusia, ingin disanjung, ingin dilihat, ingin
dihormati dan diakui. Dari sisi inilah maka dikatakan bahwasannya riya' adalah
syirik kecil.
Ikhwan dam akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Dari hadits ini juga bisa diambil kesimpulan bahwasannya
syirik itu terbagi menjadi 2, yaitu syirik akbar (besar) dan syirik ashgar
(kecil).
Perbedaannya adalah, kalau syirik akbar mengeluarkan
seseorang dari Islam.
Barang siapa yang terjerumus ke dalam syirik besar maka
amalannya akan terhapus seluruhnya, dia keluar dari Islam dan tidak akan
diampuni oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Jadi orang yang syirik akbar akan terkena 3 musibah.
▪MUSIBAH YANG PERTAMA: amalannya akan gugur seluruhnya.
Sebagaimana firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
وَلَقَدْ
أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ
عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Telah diwahyukan kepada engkau dan juga nabi-nabi
sebelum engkau. Kalau engkau berbuat syirik (syirik akbar) maka akan gugur
seluruh amalanmu, dan engkau sunguh-sungguh akan menjadi orang yang merugi (di
neraka Jahannam)."
(QS Az Zumar: 65)
Berarti ini berlaku kepada Nabi Muhammad shallallāhu 'alayhi
wa sallam dan juga nabi-nabi yang sebelumnya.
Demikian juga dalam ayat yang lain, setelah menyebutkan para
nabi Allāh mengatakan:
وَلَوْ
أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
"Kalau seandainya mereka berbuat kesyirikan maka akan
gugur seluruh amalan yang telah mereka lakukan."
(QS Al An'am: 88)
Ayat ini disampaikan kepada para nabi dan mereka tentunya
tidak melakukan kesyirikan karena dijaga oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Tetapi seandainya (maksudnya Allāh memberikan gambaran) Nabi
Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam, manusia yang paling mulia yang surga
tidak akan terbuka kecuali diketuk oleh beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam,
melakukan kesyirikan maka amalannya akan gugur apa lagi orang-orang yang
kedudukannya di bawah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Seorang hamba, misalnya selama 60 tahun melakukan amal
shalih, kemudian sebelum meninggal dunia dia melakukan syirik akbar, maka
amalannya selama 60 tahun itu, baik dia haji,
bersedekah, infaq dan berbakti kepada orang tua, seluruh amalannya
tersebut akan gugur.
Kenapa?
Karena dia tutup amalannya dengan berbuat syirik akbar
kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
▪MUSIBAH YANG KEDUA: adalah dosanya tidak akan diampuni oleh
Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ
أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا
دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
"Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa syirik
dan mengampuni dosa lainnya bagi siapa yang Ia kehendaki."
(QS An Nisā: 48)
Kalau seseorang meninggal dunia dalam kondisi bermaksiat,
misalkan dalam kondisi berzinah atau bunuh diri atau merampok kemudian
meninggal dalam kondisi ditembak polisi, dia telah melakukan dosa besar dan
sangat terancam dengan neraka Jahannam, akan tetapi masih ada kemungkinan Allāh
akan mengampuninya.
Berbeda dengan tatkala meninggal dalam keadaan berbuat
syirik kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla (syirik akbar), maka mustahil akan diampuni.
Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
إِنَّ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ
لَهُمْ أَبْ��َابُ
السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ
حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي
سَمِّ الْخِيَاطِ
"Sesungguhnya orang-orang yang sombong dari ayat-ayat
Allāh (mendustakan ayat-ayat Allāh) maka tidak akan dibukakan bagi mereka
pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga sampai onta bisa
dimasukkan ke dalam lubang jarum."
(QS Al A'rāf: 40)
Ini adalah perkara yang mustahil, orang musyrik tidak
mungkin akan masuk surga kecuali kalau onta bisa dimasukkan ke dalam lubang
jarum.
▪MUSIBAH YANG KETIGA: akan kekal dalam neraka Jahannam.
Allāh Subhānahu wa
Ta'āla berfirman:
إِنَّهُ
مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ
عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ
أَنْصَارٍ
"Sesungguhnya orang yang melakukan kesyirikan kepada
Allāh maka telah Allāh haramkan surga baginya dan tempat kembalinya adalah
neraka Jahannam dan tidak ada penolong baginya."
(QS Al Maidah: 72)
Tiga musibah ini berkaitan, yaitu orang yang melakukan
syirik akbar:
~ akan gugur seluruh
amalnya
~ tidak akan diampuni oleh Allāh
~ maka menyebabkan dia kekal di neraka.
Sedangkan syirik kecil, yang gugur adalah amalan shalih yang
berkaitan dengan syirik ashgar tersebut saja.
Misalnya seseorang bersedekah sebanyak 3 kali, yang pertama
ikhlas, yang kedua riya' kemudian yang ketiga ikhlas lagi, maka yang gugur
hanya sedekah yang kedua saja, sedangkan yang pertama dan ketiga tidak gugur.
Akan tetapi meskipun demikian, syirik kecil juga merupakan
dosa besar karena berkaitan dengan hak Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Oleh karenanya datang ancaman tentang orang yang riya',
sebagaimana hadits yang ada di Shahih Muslim dan yang lain yang menyebutkan
bahwa ada 3 kelompok orang yang pertama yang akan diazab Allāh Subhānahu wa
Ta'āla, yaitu:
~ orang yang mujahid di jalan Allāh,
~ orang yang 'alim dan
~ orang yang rajin bersedekah
akan tetapi amal shalihnya bukan karena Allāh Subhānahu wa Ta'āla, maka mereka
dimasukkan ke dalam neraka Jahannam.
Ini juga menunjukkan bahwa syirik kecil juga merupakan dosa
besar meskipun dia disifati dengan syirik ashgar (kecil), namun hakekatnya
adalah dosa besar.
Demikin para Ikhwan dan akhwat.
Kita lanjutkan insya Allāh pada pembahasan berikutnya.
والله أعلمُ بالصواب
_____________________________
📦Donasi
Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
📮Saran
Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan
dikirim melalui