🌍
BimbinganIslam.com
Rabi, 07 Rajab 1437 H / 13 April 2016 M
👤
Ustadz Firanda Andirja, MA
📗
Kitābul Jāmi' | Bab Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak Buruk
🔊
Hadits 05| Riya' (Bagian 3)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS01-FA-Bab04-H5-3
~~~~~~~~~~~~~~~~~~
وَعَنْ
مَحْمُوْدِ بْنِ لَبِيْدٍ رضي
الله عنه قَالَ: قَالَ
رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله
عليه و سلم : "إِنَّ
أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ
الشِّرْكُ الأَصْغَرُ: اَلرِّيَاءُ." أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ بِسَنَدٍ حَسَنٍ.
Dari Mahmud bin Labid Radhiyallāhu 'anhu ia berkata,
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya hal yang
paling aku takuti menimpa kalian ialah syirik kecil, yaitu riya'.”
(HR Ahmad dengan sanad yang hasan).
〰〰〰〰〰〰〰
R I Y A ' (BAGIAN 3)
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
الحمد لله والصلاة والسلام
على رسول الله
Ikhwān dan akhwat, kita lanjutkan pembahasan kita pada
hadīts yang ke-5, tentang sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ
الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرِّيَاءُ
"Bahwasanya yang paling aku khawatirkan menimpa kalian
adalah syirik kecil yaitu riya'."
Kenapa Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan
demikian?
Karena, riya' adalah penyakit yang menimpa orang-orang yang
shalih.
Kalau para pelaku maksiat, apa yang mau mereka riya'kan ?
Seperti ↝ tukang minum khamr, tukang
narkoba, orang yang meninggalkan shalāt,
orang yang memutuskan silaturahmi.
Apa yang mau mereka banggakan? Apa yang mau mereka riya'kan?
Justru penyakit riya' ini, penyakit yang menimpa orang-orang
yang shalih.
Oleh karenanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam
mengatakan:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ
"Bahwasanya yang paling aku khawatirkan menimpa
kalian...."
Ini khitat (pembicaraan Nabi) ditujukan kepada para shahābat
karena para shahābat adalah orang-orang yang shalih.
Oleh karenanya riya'adalah penyakit yang dikhawatirkan
menimpa orang-orang yang shalih yang banyak ibadahnya.
Dalam suatu hadīts Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam
pernah bersabda:
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ
عَلَيْكُمْ عِنْدِيْ مِنَ الْمَسِيْحِ ا��دَّجَّالِ قَالَ
قُلْنَا بَلَى فَقَالَ الشِّرْكُ
الْخَفِيُّ أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ
يُصَلِّيْ فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ
نَظَرِ رَجُلٍ
"Maukah aku kabarkan kepada kalian, wahai para
shahābatku tentang yang lebih aku khawatirkan kepada kalian daripada fitnahnya Al Masih Ad
Dajjāl?"
Para shahābat berkata:
"Tentu ya Rasulullāh, apakah itu?"
Rasūlullāh shallall��hu
'alayhi wa sallam berkata:
"Syirku khafiy (syirik yang samar)."
Kemudian Rasulullāh mencontohkan:
"Seseorang berdiri kemudian dia shalāt dan dia baguskan
shalātnya, karena dia tahu ada orang yang melihatnya."
(HR Ibnu Mājah no. 4204, dari hadīts Abū Sa’id Al Khudri.
Hadīts ini hasan-Shahīh At Targhib wat Tarhib no. 30)
Dia riya', dia shalāt kemudian dia baguskan shalātnya.
Kenapa?
Karena ada orang yang memperhatikan dia sedang shalāt
sehingga dia ingin mencari perhatian orang tersebut.
Karenanya ini lebih ditakutkan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam daripada fitnah
Dajjāl.
Padahal kita tahu fitnah Dajjāl adalah fitnah yang paling
berbahaya namun meskipun fitnah yang sangat berbahaya:
⑴ Dia hanya muncul di akhir jaman dan cuma sekali.
⑵ Orang yang mengikuti Dajjāl adalah bukan orang-orang yang
shalih.
⇒ Pengikut Dajjāl
seperti: pelaku maksiat, atau orang-orang kāfir, munāfiq
atau Yahudi atau orang-orang yang imannya lemah.
Oleh karenanya fitnah riya' lebih ditakuti oleh Nabi shallallāhu
'alayhi wa sallam daripada fitnah Dajjāl, kenapa ?
Karena fitnah Dajjāl hanya terjadi akhir zaman sedangkan
fitnah riya' terjadi setiap saat, selama hidup seorang muslim.
Maka dia harus terus berjuang untuk melawan riya'-riya' ini.
Dari sinilah kita mengerti kenapa Rasulullāh shallallāhu
'alayhi wa sallam mengatakan:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ
الرِّيَاءُ
"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa
kalian adalah riya'."
Dari sini kita tahu bahwasanya kita sebagai seorang muslim
harus takut dengan penyakit ini karena Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam
mengatakan, "Aku takut."
Maka jangan kita meremehkan masalah riya'.
Oleh karenanya kita dapati orang-orang yang paling takut
dengan riya' adalah orang-orang yang paling shalih yang selalu mengecek niat
mereka, selalu memperhatikan niat mereka.
Mereka tidak "PD" bahwa mereka ikhlas dan selalu
khawatir terjerumus kedalam riya'.
Kenapa?
Karena kalau riya' maka selesai sudah, ibadahnya tidak
diterima.
Syaithān tidak peduli dengan seorang yang rajin ibadah,
rajin bersedekah, berjihad dan macam- macamnya, tetapi syaithān cukup
menggelitik hatinya agar dia riya'.
Dimasukkan ke dalam hatinya niat yang busuk, yaitu agar
dihormati oleh masyarakat, agar dia diakui.
Maka tatkala itu hancurlah ibadahnya. Padahal dia sudah
berkorban begitu banyak.
Oleh karenanya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah pernah
menjelaskan bahwasannya:
"Sesunguhnya orang yang riya' dalam ibadah tidak hanya
rugi bahwa ibadahnya batal tidak diterima oleh Allāh tanpa ada dampak yang
buruk. Kalau seandainya riya' itu ujung-ujung hanya dapat nol tidak ada dampak
buruk (hilang pahalanya, red.) itu masih mendingan, akan tapi riya', dan itu
adalah itu syirik kecil."
Jadi seorang yang sudah beribadah, bukan cuma dapat nol tapi
dapat minus bahkan minusnya besar, kenapa?
Karena riya' adalah syirik ashgar yang termasuk dosa besar
sebagaimana telah dijelaskan pada pertemuan yang lalu.
Dari sini kita mengerti, kenapa Rasulullāh shallallāhu
'alayhi wa sallam khawatir para shahābatnya dan juga orang-orang shalih terkena
penyakit riya'.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla melindungi kita dari
penyakit riya'.
وبالله
التوفيق
والسلام
عليكم ورحمة اللّه وبركاته
_____________________________
📦Donasi
Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
📮Saran
Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan
dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com